Sejarah Padang

Pada abad ke–14 (1340-1375) Kota Padang dikenal sebagai kampung nelayan dengan sebutan Kampung Batung dengan sistem pemerintahan Nagari yang diperintah oleh Penghulu Delapan Suku.
Pada tahun 1667 VOC melalui penghulu terkemuka "Orang Kayo Kaciak" mendapat izin mendirikan Loji pertama. Daerah Batang Arau dijadikan sebagai daerah pelabuhan, yang merupakan titik awal pertumbuhan kota Padang. Kota Padang tidak hanya berfungsi sebagai kota pelabuhan tetapi juga kota perdagangan. Pelabuhan tersebut terkenal dengan nama Pelabuhan Muaro.

7 Ogos 1669, puncak pergolakan masyarakat Pauh dan Koto Tangah melawan Belanda dengan menguasai Loji-Loji Belanda di Muaro, Padang. Peristiwa tersebut diabadikan sebagai tahun lahir kota Padang.
31 Disember 1799, seluruh kekuasaan VOC diambil alih pemerintah Belanda dengan membentuk pemerintah kolonial dan Padang dijadikan pusat kedudukan Residen.
1 Mac 1906, lahir akta yang menetapkan Padang sebagai daerah Cremente (STAL 1906 No.151) yang sah mulai 1 April 1906. 9 Mac 1950, Padang dikembalikan kepada pemerintahan Republik Indonesia yang merupakan negara bagian melalui Surat Keputusan (SK) Presiden Republik Indonesia Syarikat (RIS), No.111 tanggal 9 Mac 1950.
15 Ogos 1950. SK. Gabenor Sumatra Tengah No. 65/GP-50, tanggal 15 Ogos 1950 menetapkan Pemerintahan Kota Padang sebagai suatu daerah autonomi sementara menunggu penetapannya sesuai Undang-undang (UU) No. 225 tahun 1948. Saat itu kota Padang diperluas, kewedanaan Padang dihapus dan urusannya pindah kepada Walikota Padang.
29 Mei 1958. SK. Gabenor Sumatra Barat No. 1/g/PD/1958, tanggal 29 Mai 1958 secara de facto menetapkan kota Padang menjadi ibukota Provinsi Sumatra Barat.
Tahun 1975 secara de jure, Padang menjadi ibukota Sumatra Barat, yang ditandai dengan keluarnya UU No.5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, dengan Kotamadya Padang dijadikan daerah autonomi dan wilayah administratif yang dikepalai oleh seorang Walikota.

Tarikan pelancong
Kota ini terkenal dengan masakan Padangnya, seperti rendang, soto dan sate Padang, dengan Restoran Padang banyak terdapat di seluruh kota besar di Indonesia.
Padang juga dikenal dengan legenda Siti Nurbaya dan Malin Kundangnya. Di bukit Muara, terdapat kubur Siti Nurbaya dengan sebuah jambatan yang juga bernama Siti Nurbaya, manakala di pantai Air Manis terdapat batu Malin Kundang. Lokasi ini agak ramai dikunjungi terutama dari petang hingga malam hari.
Di kota Padang terdapat Universiti Andalas, institut perguruan tinggi tertua di Indonesia di luar pulau Jawa. Ia terletak 15 km dari pusat kota. Kota ini juga merupakan pusat pelabuhan pantai barat pulau Sumatra dengan pelabuhan Teluk Bayur.
Beberapa jam dari pantai Padang ke arah Teluk Bayur terdapat pantai Carolina. Pada waktu petang pantainya kadang-kadang dilawati sekawanan ikan lumba-lumba yang menambah daya tarik pelancong.
Selain itu terdapat juga beberapa pulau berhampiran Padang yang boleh dilawati seperti Kepulauan Mentawai di mana terdapat sukan meluncur air.

No comments:

Post a Comment