SUKU BATAK

Menurut kamus umum bahasa Indonesia Batak mempunya 2 arti, yang pertama adalah orang-orang dari sub-etnis yang tinggal di provinsi Sumatra utara dan arti yang kedua adalah (sastra) petualang, pengembara, sedang membatak berarti berpetualang, pergi mengembara, menyamun, merampok dan arti dari pembatak adalah perampok/penyamun. Walaupun demikian arti kata Batak bernada negatif, tetapi orang Batak dikenali dengan sikap dan tindakannya yang khas, yaitu terbuka, keras dan apa-adanya.

budaya
Batak adalah salah satu etnis diantara sekitar 200 etnis yang ada di Indonesia. Orang Batak dibedakan dari etnis lainnya lebih karena kebudayaan yang didukung olehnya. Secara fisik orang Batak tidak berbeda dengan etnis lainnya di Indonesia mereka termasuk Ras Mongoloid dan lebih dekat ke sub-etnik melayu atau bangsa-bangsa yang menempati daerah di sekitar kepulauan Nusantara, Asia tenggara dan kepulauan di selatan Pasifik.
Budaya Batak adalah cara hidup bermasyarakat yang dikembangkan oleh pendukung budaya Batak, dimana disini diatur pola dan bentuk hubungan diantara sesama anggota masyarakat Batak. Pada filosofinya setiap orang Batak adalah bersaudara meraka berasal dari satu nenek moyang yang sama yaitu Si Raja Batak yang tinggal disuatu desa di tepian Danau Toba yang bernama Desa sianjur mula-Mula.
Agama / Religi
Agama lama Batak disebut Debata Mulajadi Na Bolon yang artinya Tuhan yang pertama ada dan yang berkuasa.
Mirip dengan dua agama besar dunia Islam dan Kristen, agama Batak hanya mengenal satu Yang Maha Kuasa, walau kadang disisi lain ada juga yang animisme dan dinamisme seperti adanya kegiatan membuat persembahan kepada penghuni-penghuni suatu tempat.
Diperkirakan agama Hindu lama cukup mempengaruhi perkembangan budaya Batak, seperti dapat dilihat dari kosa kata yang diserap dari bahasa Hindi dalam banyak kosa kata bahasa Batak, dan terdapatnya candi-candi Hindu di Padang Bolak.
Dijaman Modern ini orang Batak biasanya menganut 2 agama besar yaitu Kristen dan Islam dimana perbandingan jumlah penganutnya dapat dikatakan hampir sama besar. Perkembangan pesat dua agama baru ini dimulai sekitar 200-300 tahun yang lalu. Kedua agama baru ini dapat dengan mudah diterima sebab masih dapat menunjang aspirasi yang ada di adat Batak. Sekarang agama Batak lama sudah mulai ditinggalkan dengan makin kuatnya pengaruh keIslaman dan Kekeristenan.
Marga
Setiap orang dari suku Batak mempunyai silsilah dan nama Marga / Family yang menunjukkan garis keturunannya terhadap Siraja Batak dan anggota masyarakat Batak lainnya. Budaya Batak juga mengatur hubungan seseorang dengan orang lain, bagaimana cara memanggil dan menghormatinya. Dasar yang utama hubungan seseorang dengan lainnya adalah Dalihan Na Tolu atau Tungku Yang Tiga, yaitu pola kekerabatan dengan teman semarga, kakak beradik seibu, dan keluarga dari fihak istri.

No comments:

Post a Comment