Suku Kubu Anak Dalam Jambi

Suku Kubu atau juga dikenal dengan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba adalah salah satu suku bangsa minoritas yang hidup di Pulau Sumatra, tepatnya di Provinsi Jambi dan Sumatra Selatan. Mereka mayoritas hidup di propinsi Jambi, dengan perkiraan jumlah populasi sekitar 200.000 orang.

Menurut tradisi lisan suku Anak Dalam merupakan orang Maalau Sesat, yang m lari ke hutan rimba di sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duapuluh. Mereka kemudian dinamakan Moyang Segayo. Tradisi lain menyebutkan mereka berasal dari Pagaruyung, yang mengungsi ke Jambi. Ini diperkuat kenyataan adat suku Anak Dalam punya kesamaan bahasa dan adat dengan suku Minangkabau, seperti sistem matrilineal.

Secara garis besar di Jambi mereka hidup di 3 wilayah ekologis yang berbeda, yaitu Orang Kubu yang di utara Provinsi Jambi (sekitaran Taman Nasional Bukit 30), Taman Nasional Bukit 12, dan wilayah selatan Provinsi Jambi (sepanjang jalan lintas Sumatra). Mereka hidup secara nomaden dan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu, walaupun banyak dari mereka sekarang telah memiliki lahan karet dan pertanian lainnya.

Kehidupan mereka sangat mengenaskan seiring dengan hilangnya sumber daya hutan yang ada di Jambi dan Sumatra Selatan, dan proses-proses marginalisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan suku bangsa dominan (Orang Melayu) yang ada di Jambi dan Sumatra Selatan.
Kawasan Bukit Duabelas berada di tengah-tengah Propinsi Jambi. Kawasan Bukit Duabelas merupakan pusat kebudayaan Orang Rimba, di kawasan inilah Orang Rimba masih memegang teguh adat istiadat mereka. Berdasarkan survey tahun 1998, total populasi Orang Rimba di kawasan ini adalah 1.046 orang.

Orang Rimba Bukit Duabelas mempunyai wilayah adat yang diakui oleh masyarakat desa sekitar, namun selama ini, hak wilayah adat tersebut tidak diakui pemerintah. Pengusahaan hutan diserahkan kepada swasta, hasilnya adalah kerusakan hutan dan segelintir orang yang diuntungkan. Setelah kerusakan yang hebat atas hutan alam, malapetaka selanjutnya bagi Orang Rimba adalah konversi. Habisnya hutan berarti kiamat bagi mereka. Hal ini nampaknya akan segera menjadi kenyataan.

Rencana Cagar Biosfer Bukit Duabelas (sekarang bagian dari areal taman nasional Bukit Duabelas), salah satu fungsinya adalah diperuntukkan bagi tempat tinggal Orang Rimba, namun kenyataannya tidak banyak Orang Rimba yang tinggal disana.

No comments:

Post a Comment